الخميس، 27 مارس 2014

Makalah Perkembangan Agama Islam di Eropa

A. PENDAHULUAN
Ketika Islam mulai memasuki masa kemunduran di daerah semenanjung Arab, bangsa-bangsa Eropa justru mulai bangkit dari tidurnya yang panjang, yang kemudian banyak dikenal dengan Renaissance. Kenbangkitan tersebut bukan saja dalam bidang politik, dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Harus diakui bahwa justru dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan negara-negara baru Eropa.
Kaum muslimin memasuki benua Eropa adalah sejak adanya permintaan bantuan oleh Graf Yulian seorang bangsawan Ghotia Barat yang berkuasa di Geuta Afrika Utara kepada gubernur Afrika Utara Musa bin Nushair agar membantu keluarga “Witiiza” menghadapi  tentara Rederik yang memberontak merebut singgasana Witiiza pada tahun 710 M.
Perkembangan Islam di Eropa juga banyak membentuk sejarah dalam dunia ke Islaman di zaman sekarang, dan biasa menjadi sejarah dan pelajaran bagi kaum Islam untuk lebih berhati-hati dan menjadi semangat perjuangan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya adalah :
Bagaimana perkembangan Islam di Eropa ?

C. PEMBAHASAN
Sebenarnya agama Islam pernah berjaya dan menguasai Eropa selama lebih kurang delapan abad (711-1492M), akan tetapi karena persekongkolan dan keributan yang terjadi di dalam pemerintahan Islam di Spanyol, menyebabkan umat Islam mengalami kelemahan dan kemunduran dalam bidang politik dan kebudayaan. Kelemahan itu ternyata dimanfaatkan oleh Isabella dan Ferdinand untuk memukul mundur dan menghancurkan sisa-sisa kekuatan Islam di Spanyol. Seingga agama Islam dan peradabannya di Eropa, khususnya di Spanyol lenyap, meskipun sisa-sisa kejayaan masa lalu masih berdiri kokoh disana.
Selang beberapa abad kemudian, ternyata agama Islam masih mampu memasuki Eropa, meskipun kali ini bukan dengan kekuatan politik militer, tetapi melalui saluran-saluran diplomatik dan kekuatan intelektual. Disamping banyaknya imigran yang berasal dari negara-negara jajahan Eropa di Asia dan Afrika yang dating ke Eropa.
Dibeberapa negara Eropa, agama Islam mendapat tempat cukup tinggi dikalangan masyarakat. Berkat usaha keras para pejuru dakwah, agama Islam mengalami perkembangan yang cukup berarti di negara-negara Eropa, diantaranya:
a. Austria
Bersamaan dengan munculnya abad kebangkitan Islam di ibu kota Austria Wina, diadakan upacara peresmian Islamic Center yang pertama kali. Gedung Islamic Centar ini dapat menampung 30.000 umat Islam. Disampingnya berdiri sebuah masjid Jami’ dan sebuah perpustakaan Islam dengan nama Moeslem Social Service, serta sebuah madrasah sebagai tempat belajar Al-Qur’an, tak ketinggalan pula dibangun perumahan imam jama’ah shalat di masjid. Disebelahnya lagi berdiri sebuah gedug PBB yang baru di Wina.
Ketika upacara peresmian gedung Islamic Center berlangsung, pesiden Austria Rudolf dan perdana mentrinya Bruno Kreitschy serta mentri pendidikan dan pengajaran Arab Saudi Syekh Aziz Abdullah al-Khuwitir. Dalam sambutanya presiden dan perdana mentri Austria menyatakan akan melindungi gedung Islamic Center yang merupakan lambang hubungan baik antara Austria dengan dunia Islam pada umumnya. Pemerintah Austria juga mengakui bahwa agama Islam adalah agama nomor dua setelah agama Kristen. Aktivitas yang berlangsung dalam pengembangan Islam ditanggung oleh umat Islam itu sendiri. Dan anak-anak di beri pelajaran agama setiap hari sabtu dan ahad.
b. Belgia
Negara Belgia merupakan suatu kerajaan. Negara telah mengakui Islam sebagai salah satu agama resmi diantara sekian agama ysng ada di kerajaan Belgia. Hal ini tercantum didalam undang-undang Belgia yang diumumkan pada tanggal 17 Juli 1974M.
Pada tahun 1975 Pendidikan Agama Islam dimasukkan kedalam kurikulum dan guru-gurunya telah mendapatkan kedudukan yang baik dan mendapat gaji dari pemerintah. Adapun Pendidikan Agama Islam yang masuk kurikulum adalah: Al-Qur’an, Bahasa Arab, dan Ilmu Agama Islam. Kurikulum tersebut berlaku bagi pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Pada tahun 1980 M di Belgia juga pernah ada penyelenggaraan Muktamar Islam Eropa yang diadakan di kota Brussel, samapi saat ini jumlah umat Islam di Belgia lebih kurang 150.000 orang.
c. Jerman
Sampai saat ini pemerintah Jerman belum mengakui Islam sebagai agama resmi. Meski begitu, agama Islam berkembang dengan baik. Hal ini karena disana telah berdiri sebuah organisasi Islam Zentrum yang dipimpin oleh bangsa Turki. Organisai ini memiliki dana cukup dan memiliki cabang yang banyak dan luas sekali, hingga sampai ke luar negeri, seperti Belanda, Swiss, Swedia dan mempunyai anggota lebih kurang 100.000 orang.
Adapun jumlah umat Islam disana sekitar 500.000 orang. Dakwah Islam banyak digerakkan oleh bangsa-bangsa pendatang seperti; Turki, Iran, Mesir, Maroko, dan Indonesia.
Di Jerman jumlah masjid sekarang sudah mencapai lebih dari 600 buah. Pada umumnya masjid-masjid disana bertingkat tiga, karena mempunyai beberpa fungsi, yakni tingkat bawah untuk penjualan guna memenuhi kebutuhan umat Islam, tingkat dua untuk madrasah, dan tingkat tiga untuk sholat. Sekarang jumlah umat Islam disana lebih kurang 1.000.000 orang.
d. Belanda
Agama Islam di negeri Belanda telah berkembang berkat perjuangan dari Abdul Wahid Van Bommel (Belanda asli). Disana sudah berdiri organisasi Islam yang diketuai Abdul Wahid. Melalui organisasi tersebut beliau berjuang menuntut hak, guna dapat emnunaikan shalat lima waktu dan shalat Jum’at serta shalat Ied.
Kaum musilim disana pada umumnya terdiri dari kaum pendatang yang berasal dari Turki, Pakistan, Maroko, Indonesia, dan lain-lain.
Pada tanggal 4 Oktober 1983 m telah dimulai pembangunan masjid untuk masyarakat Islam Maluku dikota Ridderkek. Meesjid tersebut dibangun oleh Drs. BJW. Bothe, kepala direktorat kesejahteraan minorotas di Belanda yang akan dapat menampung jamaa’ah kurang lebih 500 orang, dilengkapi ruang diskusi, ruang tamu, tempat mengambil air wudlu, dal lain-lain. Dana pembangunan selain dari sumbangan swadaya masyarakat juga dari pemerintah Belanda sendiri.
Pada tahun 1996 sekelompok warga muslim Indonesia yang berada di negeri Belanda memprakarsai untuk membngun sebuah masjid di kota Den Haag. Dengan sumbangan dana dari seorang pengusaha Indonesia H. Probo Sutedjo, dibeli dari sebuah gereja yang kemudian direnovasi menjadi sebuah masjid dengan nama “Al-Hikmah”.
e. Inggris
Dalam penyebaran Islam di negeri itu, Mozarobes adalah seorangyang sangat berjasa. Ia aktif dalam menyebarkan ilmu pengetahuan Islam.
Di Inggris terdapat organisasi muslim Bengali bernama Da’watul Islam. Organisai ini dalam waktu dekat akan membangun Pusat Training Imam dan Da’I di Algate Inggris Timur sebagai lembaga pendidikan para pemuda muslim yang akan dipersiapkan sebagai imam dan da’i.
Da’watul Islam juga menyelenggarakan pengajian tafsir mingguan dibeberapa masjid. Mendirikan toko-toko buku yang menyediakan berbagai literatur dalam bahasa Bengali dan Inggris. Pada setiap akhir minggu, orgnisai tersebut menyelenggarakan pendidikan agama tingkat elementar (dasar) untuk anak-anak.
Di Wales, Inggris telah diresmikan masjid dan Islamic Center oleh duta besar Republik Arab Yaman Daifyllah al-Aazeib tanggal 29 Januari 1984 di kota Cardif, lembaga ini dapat menampung kurang lebih 27.999 kaum muslimin. Bangunan tersebut dilengkapi dengan pusat pengajian bagi wanita, gedung sekolah, atau madrasah, rumah untuk imam, tempat berjama’ah, dan menara untuk mu’adzin.
Disamping itu terdapat beberapa organisasi Islam yang ada di Inggris, antara lain:
- The Islamic Council of  Europe (Majlis Islam Eropa)
   Sebagai pengawas kebudayaan Eropa
- The Union of Moeslem Organization (Persatuan Organisasi Islam Inggris)
- The Assocition for British Moeslem Inggris (Perhimpunan Muslim Inggris)
- Islamic Foundation dan Moeslem Intitute (keduanya bergerak dalam bidang penelitian)
   Para anggotanya terdiri dari orang-orang Inggris dan Imigran.
f. Perancis
Negara tetangga Inggris yang paling dekat ini, secara diam-diam umat Islam telah berkembang dengan baik. Meskipun agama Islam tidak berkembang secara tepat di Inggris. Tetapi secara perlahan namun pasti, Islam menjadi agama nomor dua setelah Kristek Katholik.
Perkembangan ini disebabkan banyaknya kaum intelektual Islam yang pindah ke negara tersebut yang telah berhasil dan negara-negara beks jajahan perancis, seperti; Al-Jazair, dan sebgainya. Disamping itu terdapat kaum intelektual Perancis yang tertarik untuk mengkaji Islam dan kemudian menerimanya sebagai agama baru mereka. Diantaranya adalah Maurice Bu Cail. Maurice Bejart, Jackue Yues Cousteus dan Roger Graudy.
Melalui mereka inilah kemudian agama Islam berkembang dengan baik di Negara Perancis. Peran imigran juga amat membantu dalam proses perkembangan Islam disana, seperti; Muhammad Arkon dan sebagainya.
g. Roma
Perkembangan Islam di negara ini tidak seperti di negara-negara Eropa lainnya. Karena negara ini merupakan pusat agama Kristen, maka tentunya banyak hambatan yang menghalangi perkembangan agama Islam.
Meskipun begitu, berkat usaha keras umat Islam disana dan berkat bantuan dana semangat umat Islam dunia, kini sudah dibangun sebuah masjid megah ditengah jantung kota Roma.
Masjid itu dibangun atas tanah Morsi Antenedi Parioli, suatu daerah yang tertib dibagian Roma. Masjid satu-satunya saat ini di Italia yakni berada dikota Catania, Sicilia.
Pada tahun 1973 M umat Islam mengajukan permohonan untuk mendirikan sebuah pusat kebudayaan Islam kepada Vatikan tahun 1974 M, permohonan itu diterima oleh Paus Paul IV bahkan ia menawarkan sebuh gereja diantara 12 gereja yang dipakai akibat ditinggalkan pengunjungnya.
Umat Islam di Roma saat ini lebih dari 30.000 rang. Sedang di Italia kira-kira sekitar lebih dari 200.000 orang. Umat disana adalah mayoritas buruh-buruh imigran yang datang dari berbagai negei Islam.
h. Yunani
Pada umumnya masyarakat Yunani beragama Kristen Ortodoks. Jumlah penduduknya sekitar 10.000.000 jiwa, sedang yang beragama Islam lebih kurang 130.000  orang. Di Yunani terdapat lima buah Masjid dan dua Madrasah Ibtida’iyah serta dua Madrasah Tsanawiyah.
Kehidupan umat Islam di negeri itu statis dan kurang berkembang karena situasi dan kondisinya kurang mendukung, meskipun masyarakat Kristen dan Islam saling menghormati.

DAFTAR PUSTAKA
A Hasyim. 1995, Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Bulan Bintang
Murodi, 1994, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: Karya Toha Putra