الثلاثاء، 28 مايو 2013

Makalah Kemampuan Guru Dalam Memperhatikan Dan Memahami Emosi Siswa

Makalah PendidikanMakalah Pendidikan Guru. Berikut ini saya mempunyai makalah pendidikan yang berjudul “Kemampuan Guru Dalam Memperhatikan Dan Memahami Emosi Siswa”. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kalian semua dalam membuat makalah tentang pendidikan.
BAB I
PENDAHULUAN
Profil guru dalam bentuk kreatifitas diartikan bagaimana guru dapat membuat anak didiknya menjadi faham keterangan yang dijelaskannya dengan metode pembelajaran yang sekiranya dapat menarik siswa untuk menyukai pelajaran. Profil guru dalam bentuk kreatifitas juga diartikan sebagai kemampuan guru untuk menciptakan lingkungan sosial atau suasana kelas menjadi semenarik mungkin bagi siswa. Sebagaimana dijelaskan, bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis (Walbergdan Greenberg, 1997). Suasana atau keadaan ruangan menunjukan arena belajar yang dipengaruhi emosi. Tidak hanya itu, disini kreatifitas juga diartikan sebagai kemampuan guru dalam memperhatikan dan memahami emosi siswa. Sehingga guru mampu berfikir rasional dalam membaca dan membimbing emosi siswa.
 I.I Latar Belakang
Dalam arti luas profil guru adalah metode pembelajaran yang digunakan dalam berinteraksi dengan siswa. Sedangkan karakter guru adalah sifat asli sebagai bentuk kepribadian guru dalam proses pembelajaran. Keduanya adalah sesuatu yang saling terkait satu sama lain sebagai faktor vital dalam sistem pembelajaran. Hubungan harmonis antara guru dan siswa merupakan faktor vital dalam sistem pembelajaran akan tetapi di dalam dunia pendidikan kita selama ini agaknya hal ini telah terabaikan karena dari dulu pemerintah hanya terfokus pada pembangunan, terbukti. sejak awal kemerdekaan, era Orde Baru hingga saat ini
 I.2 Ide Pokok
Profil guru dalam bentuk keterampilan diartikan sebagai kemampuan guru dalam mengausai suasana emosional siswa. Guru yang demikian, cakap dalam melihat dan mengatur suasana yang sedang terjadi dalam kelas. Sehingga guru mampu membawa siswa ikut terjaring ke dalam kondisi emosional terkontrol yang membawa dampak positif bagi proses pembelajaran. Guru yang kreatif, inovatif, dan trampil merupakan bentuk ideal kemandirian guru. Dengan kecakapan yang dimiliki guru, secara mandiri guru mampu membuat suasana kondusif yang telah memenuhi arti dunia pendidikan yang selama ini kurang berfungsi sebagai mana mestinya, yaitu sebagai lembaga yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan indiviu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profil guru
Kata profil berasal dari bahasa Italia, profilo dan profilare, yang berarti gambaran garis besar. Arti kata profil antara lain :
  • Gambaran tampang atau wajah seseorang yang dilihat dari samping. Arti ini dilihat dari dunia seni
  • Sekumpulan data yang menjelaskan sesuatu dalam bentuk grafik atau tabel. Arti ini dilihat dari bidang statistik.
  • Dalam bahasa Inggris low profile (rendah hati)
  • Dalam bidang geografi, berarti penampang vertikal memperlihatkan ciri-ciri fisik.
  • Dalam bidang komunikasi dan bahasa, berarti biografi atau riwayat hidup singkat seseorang.
Arti inilah yang digunakan dalam ”Membaca Profil Tokoh”. Sedangkan pengertian Guru ialah secara kamus besar Bahasa Indonesia berarti orang yang pekerjaannya mengajar. Sedangkan dalam arti umum kata Guru mengartikan salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam suatu pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Dalam pengertian Guru disini Guru tidak hanya semata-mata sebagai ”Pengajar” yang Transfer of knowledge, tetapi juga sebagai ”Pendidik” yang transfer of value dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Maka sebenarnya Guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam belajar mengajar dan dalam usahanya untuk mengantarkan siswa atau anak didik ke taraf yang di cita-citakan. Oleh karena itu setiap rencana dan kegiatan Guru harus dapat didudukan dan dibenarkan semata-mata demi kepentingan anak didik, sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya
Dengan kata lain Profil Guru ialah ”Gambaran riwayat singkat hidup seseorang yang pekerjaannya mengajar dan ikut berperan dalam suatu pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Pengertian profil Guru dalam karya tulis ini adalah metode pembelajaran guru dalam bentuk kreatifitas, inovasi, keterampilan, kemandirian, dan tanggung jawab dalam berinteraksi dengan siswa. Profil guru dalam bentuk keterampilan diartikan sebagai kemampuan guru dalam mengausai suasana emosional siswa. Guru yang demikian, cakap dalam melihat dan mengatur suasana yang sedang terjadi dalam kelas. Sehingga guru mampu membawa siswa ikut terjaring ke dalam kondisi emosional terkontrol yang membawa dampak positif bagi proses pembelajaran. Selain profil, setiap guru juga mempunyai sebuah karakter. Definisi karakter guru dalam karya tulis ini adalah sifat asli seorang guru yang dijadikan batasan kepada siswa. Yang dimaksud dengan batasan disini adalah bagaimana guru membatasi siswanya agar tidak terlalu larut dalam keadaan guru yang menjadikan siswa sebagai manusia sederajat, sehingga siswa tidak mengangap guru sebagai manusia yang sederajat (teman sendiri). Semua guru mempunyai karakter yang berbeda-beda, mulai dari guru yang berkarakter lemah lembut, penyayang, perhatian, sampai yang berkarakter keras. Karakter-karakter ini merupakan sifat asli guru yang tidak bisa dilepaskan. Karakter adalah gambaran pribadi seseorang, yang tidak seharusnya untuk diubah. Berbagai macam karakter guru merupakan bentuk jati diri dalam keseimbangan dunia pendidikan. Dalam arti luas profil guru adalah metode pembelajaran yang digunakan dalam berinteraksi dengan siswa. Sedangkan karakter guru adalah sifat asli sebagai bentuk kepribadian guru dalam proses pembelajaran. Keduanya adalah sesuatu yang saling terkait satu sama lain sebagai faktor vital dalam sistem pembelajaran. Hubungan harmonis antara guru dan siswa merupakan faktor vital dalam sistem pembelajaran akan tetapi di dalam dunia pendidikan kita selama ini agaknya hal ini telah terabaikan karena dari dulu pemerintah hanya terfokus pada pembangunan, terbukti. sejak awal kemerdekaan, era Orde Baru hingga saat ini. Hingga sekarang pembangunan pada sektor pendidikanpun masih berlanjut bahkan sekarang pemerintah mengupayakan mengubah kurikulum demi menciptakan siswa yang dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi pemerintah kurang memperhatikan keharmonisan hubungan guru dengan siswa didalam proses pembelajaran, padahal kenyataanya kurikulum yang dianggap pemerintah dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran belum dapat diterapkan secara maksimal karena kurang harmonisnya hubungan guru dengan siswa. Dari hasil dialog interaktif dengan siswa sebagai pelaku dalam proses pembelajaran, mayoritas siswa mengaku, pembelajaran yang selama ini mereka terima kurang efektif dikarnakan masalah mereka dengan guru, baik mengenai metode pembelajara, suasana pembelajaran, atau pun yang lainya
2.2 Profil Guru yang Berhasil Adapun
 Profil Guru yang berhasil tentunya harus mempunyai peranan serta melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, guru memerlukan syarat-syarat tertentu syarat-syarat inilah yang akan membedakan pofesi guru dengan yang lain pada umumnya ialah :
  1. Persyaatan Administratif Syarat-syarat Administratip ini antara lain meliputi : soal kewarganegaraan (warga Negara Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18tahun), berkelakuan baik. Dusamping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebijakan yang ada
  2. Persyaratan Teknis Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat Formal yaitu harus berijazah pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan atau pengajaran.\
  3. Persyaratan Psikis Yang berkaitan dengan persyaratan opsikis antara lain : sehat Rohani, dewasa dalam berfikir dan bertindak mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Disamping itu Gutru juga di tuntut untuk bersifat realistis, tetapi juga mempunyai pandangan yang mendasar dan filosofi. Guru juga mempengaruhi nilai dan norma yang berlaku serta memiliki semangat membangun
  4.  Persyaratn Fisik Persyaratan Fisik ini antara lain : berbadab sehat, tidak memiliki penyakit atau gejala-gejala yang menular begitupula kerapihan, kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakaian sebab bagaimanapun juga guru selalu dilihat/diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa/peserta didiknya.
2.3 Peranan Guru
Sehubungan dengan fungsinya sebagai Pengajar, Pendidik, dan Pembimbing maka diperlukan adanya sebagai peranan Guru. Perana Guru akan senantiasa akan menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (terutama), sesame Guru, maupun dengan staf yang lain Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan peranan Guru banyak digunakan dalam peranan proses belajar mengajar dan interaksi dengan siswa. Mengenai peranan Guru ada bebberapa pendapat antara lain : ? Prey Katz Menggambarkan peranan Guru sebagai kominikator, sahabat yang dapat memberikan nasehat-nasehat, mitivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan. ? Havighurst Menjelaskan bahwa peranan Guru di sekolah sebagai pegawai dalam hubungan kedinasan, bawahan terhadap atasannya sebagai kolega dalkam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin dan pengganti orang tua. Dari pendapat di atas secara rinci perana guru dalam kegiatan belajar mengajar dapat disebutkan sebagai berikut : a. Informator Sebagai pelaksana cara mengajar yang inofatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.dalam hal itu berlaku teori komunikasi : - Teori stimulus (respon) - Teori dissonance-reduction - Teori pendekatan fungsional b. Organisator Guru sebagai organisator ialah pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pembelajaran dan lain-lain. c. Motivator Artinya dalam rangka meningkatkan dalam rangka meningjkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Dimana Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk mendinamisasikan potensi siswa. d. Pengarah/director Guru dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan e. Inisiator Dimana Guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar dan dapat dicontoh melalui ide-ide kreatifnya f. Transmitter Guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan. g. Fasilitator Guru dalam hal ini memberikan kemudahan pada siswa dalam proses belajar mengajar misalnya saja menciptakan suasana belajar mengajar yang serasi dengan perkembangan siswa sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung secara efektif h. Mediator Ialah sebagai penengah kegiatan belajar siswa misalnya memberikan jalan keluar bagi siswa dalam kemacetan belajar seperti diskusi maupun penyedia media dan bagaimana menggunakan medianya i. Evaluator Guru mempunyai otoritas untuk menilai dan m,engevaluasi peserta didik.
2.4 Hubungan Guru dan Siswa Hubungan Guru dan Siswa/anak didik didalam proses belajar mengajar merupakan factor yang dsangat menentukan. Bagaimanapun baiknya bahan pelajaran yang memberikan bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan namun jika hubungan guru dan siswa mereupakan hubungan yang tidak harmonis, maka dapat menciptakan suatu keluaran yang tidak di inginkan. Maka untuk menciptakan hubungan yang selaras perlu diciptakan komunikasi yang baik antara lain ada syarat-syaratnya sebagai berikut: Persyaratan itu antara lain : 1. Perlu dedikasi yang penuh di kalangan Guru yang disertai dengan kesadaran akan fungsinya sebagai pamong bagi anak didiknya/siswanya. 2. System kurikulum yang mantap 3. Rasio Guru dan siwa yang rasional sehingga guru dapat melakukan didikan dan hubungannya secara baik 4. Perlu adanya kesejahteraan guru yang memadai sehingga guru tidak terpaksa harus mencari hasil sampingan 5. Adanya ruangan yang baik bagi para guru untuk menciptakan keharmonisan antara tempat dan suasana yang baik bagi guru dan siswa
 2.5 Kompetensi Guru Dalam pendidikan guru dikenal adanya “pendidikan guru berdasarkan kompetensi”untuk program S1 dikenal dengan adanya 10 kompetensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru itu meliputi 1. Menguasai Bahan Dimana guru sudah harus menguasai bahan yang akan diajarkan kepada siswa. Dalam hal ini penguasai bahan bagi guru akan mengandung dua lingkup ialah a.Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah b. Menguasai bahan pengayaan/penunjang bahan studi 2. Mengelola program belajar mengajar Dalam hal ini ada beberapa langkah yang harus dikuasai oleh seorang guru : - merumuskan tujuan intruksional/pembelajaran Sebelum mulai mengajar guru perlu merumuskan tujuan yang akan di capai. Dengan tujuan intruksional akan memberikan arahan yang baik bagi siswa untuk menyelesaikan materi kegiatan belajar - mengenal dan menggunakan proses intruksional yang tepat - melaksanakan program belajar mengajar - mengenal kemapuan anak didik - merencanakan dan melaksanakan program remedial 3. Mengelola kelas 4. Menggunakan media atau sumber 5. Menguasai landasan-landasan kependidikan 6. Mengelola interaksi belajar mengajar 7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran 8. mengenal fungsi dan bimbingan dan penyuluhan disekolah 9. mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah 10. memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna ke[perluan pengajaran
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam proses belajar guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan sehingga siswa-siswa betah belajar di kelas. Suasana pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning) yang dipadukan dengan pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran yang menyenangkan bukan semata-mata pembelajaran yang mengharuskan anak-anak untuk tertawa terbahak-bahak, melainkan sebuah pembelajaran yang di dalamnya terdapat kohesi yang kuat antara guru dan murid dalam suasana yang sama sekali tidak ada tekanan. Yang ada hanyalah jalinan komunikasi yang saling mendukung. Pembelajaran yang membebaskan, menurut konsep Paulo Fraire, adalah pembelajaran yang di dalamnya tidak ada lagi tekanan, baik tekanan fisik maupun psikologis. Sebab, tekanan apa pun namanya hanya akan mengerdilkan pikiran siswa, sedangkan kebebasan apa pun wujudnya akan dapat mendorong terciptanya iklim pembelajaran (learning climate) yang kondusif
3.2 Saran Sebaiknya seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, guru diharapkan dapat selalu memngikuti perkembangan yang ada. Jadi guru dapat menginformasikan pada siswa apa-apa saja yang terjadi, sehingga siswa dapat mengikuti perkembangan zaman.