Makalah Bahasa Indonesia – Makalah Pendidikan Bahasa Indonesia. Berikut
ini saya mempunyai makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “Mengenal Istilah
Paragraf Atau Alinea” semoga dengan adanya judul tersebut bisa membantu para
mahasiswa dalam mengerjakan tugas makalah. Dan semoga
dapat bermanfaat bagi kalian.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah
tersebut sering digunakan, baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan
pertemuan dalam rapat,
diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari, karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari, karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang
terdiri atas ide pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide
pokok.Di samping ide pokok ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan
dengan ide pokok pertama.Kedua ide pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang
lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini diungkapkan dalam alinea
berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa penjelasan
terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat
membuat sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung
kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami akan merumuskan beberapa masalah
yang dapat dikaji pada BAB selanjutnya yakni :
Pengertian Paragraf
Syarat-Syarat Paragraf
Macam-Macam Paragraf
Unsur-Unsur Paragraf
Fungsi Paragraf
Sistematika Penulisan
Agar menghindari kesalahan dalam penyusunan , maka kami mengambil
dari buku dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Paragraf / Alinea
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya
merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan
tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab
formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.
-
Bagian-Bagian
Paragraf
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau
dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari
fungsi dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi
kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.
-
Tujuan
Pembentukan Paragraf :
1.
Memudahkan
pengertian dan pemahaman terhadap satu tema
2.
Memisahkan
dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal
-
Struktur
Paragraph
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat
penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting
yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung
berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.
-
Ciri
kalimat topik :
1.
Mengandung
permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
2.
Mengandung
kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3.
Mempunyai
arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
4.
Dapat
dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
-
Ciri
kalimat pendukung :
1.
Sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
2.
Arti
kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
3.
Pembentukannya
sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat
transisi
4.
Isinya
berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung
kalimat topik
Syarat-Syarat Paragraf
A.
Kesatuan
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.
Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh
karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali
tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai
kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya
atau selalu relevan dengan topik.
B.
Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi
atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan
kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam
sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca
mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah
alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat
lainnya. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan
gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail
berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang
lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan
dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia,
ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa
(kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.
Macam-Macam Paragraf
A.
Eksposisi
Berisi
uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para
pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan
pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur
kini melejit sehingga harganya meningkat.
B.
Argumentasi
Bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep
sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian
anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan
untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga
semakin terlihat di mana-mana.
C.
Deskripsi
Berisi
gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis
itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencarmemuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut
dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah
kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.
D.
Persuasi
Karangan
ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam
diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia
sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
E.
Narasi
Karangan
ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur
cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam
istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal
dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.4
Macam-Macam Paragraf
1.
Paragraf Berdasarkan Tujuannya
a)
Paragraf
Pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh
paragraf pembuka :
Pemuli
baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa
bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak
demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di
parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau
makan.
b.Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan
kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf
pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.
Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf
disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf
penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami
dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas segala
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
2.
Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
a.
Paragraf
Deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf
deduktif :Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati
hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha
baru.
b.
Paragraf
Induktif
Paragraf
induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh paragraf
induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan
budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak
lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi
yang penting, efektif dan efisien.
c.
Paragraf
Campuran
Paragraf
campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.
Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali.
Contoh paragraf
campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana
komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern.
Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini
tanpa adanya sarana komunikasi.
3.
Paragraf Berdasarkan Isi
a.
Paragraf
Deskripsi
Paragraf
deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan
tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf
deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang
lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup.
Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di
belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
b.
Paragraf
Proses
Paragraf
proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya
tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian
atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
c.
Paragraf
Efektif
Paragraf
efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak
boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
2.5
Unsur-Unsur Paragraf
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun
paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya.
Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok
pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau
paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin
sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang
telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari
pengembangan suatu paragraf karena
kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan
kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan
akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu:
a)
Deduktif
Kalimat utama diletakan di awal
alinea
b)
Induktif
Kalimat utama diletakan di akhir
anilea
c)
Variatif
Kalimat utama diletakan di awal dan
diulang pada akhir alinea
d)
Deskriptif/naratif
Kalimat utama tersebar di dalam
seluruh alinea
1.
Kalimat
penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama.
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas.
2.
Judul
(kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
a.
Provokatif
(menarik)
b.
Berbentuk
frase
c.
Relevan
(sesuai dengan isi)
d.
Logis
e.
Spesifik
2.6
Bagian Penting Paragraf
Disetiap alinea pasti ada kalimat yang saling berhubungan dengan
kalimat lainnya. Maka pada saat melakukan penulisan, kita harus memiliki dua
buah kalimat penting yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas.
a)
Kalimat
Pokok
Biasanya diletakkan pada awal
paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf.
Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah
paragraf.
b)
Kalimat
Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang
memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu
paragraf.
2.7 Fungsi Paragraf
Berikut ini merupakan fungsi paragraph:
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu
pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis,
dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang
terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
5.
Memudahkan
pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang
lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan
pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain
serta memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal.
Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea pembuka, alinea penghubung
dan alinea penutup.
Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan, koherensi dan
perkembangan alinea.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4
jenis yaitu alinea deduktif,alinea induktif,alinea campuran,alinea
deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan
untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi
dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi,alinea contoh,alinea
perbandingan,alinea analogi,alinea klimaks atu induktif,alinea anti klimaks atu
deduktif,alinea campuran alinea sebab-akibat ,alinea proses,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu
berupa unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik
(topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas
(punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara
bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas
Gunadarma
Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya
Tulis
Ilmiah. Graha Media.
Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.
Budiharso, Teguh. 2009.
Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah. Angkasa.
Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka
Utama.